KIta semua tahu merokok berbahaya bagi kesehatan, terkadang melihat seorang anak sekolah yang merokok kadang membuat kita merasa jengkel. Tapi tindakan yang dilakukan oleh seorang guru di Malaysia tidak patut ditiru ketika kita memberikan hukuman bagi pelajar yang merokok. Seorang ibu guru bahasa Inggris di Malaysia memberikan hukuman yang sangat berat kepada salah satu muridnya yang ketahuan merokok.
Mohd Alif Arifin, remaja berusia 16 tahun harus menjalani hukuman dari sang guru dengan menghisap 42 batang rokok dalam 2 jam. Setiap beberapa menit dia harus menghabiskan 4 batang rokok yang dimasukkan sekaligus di dalam mulutnya. Karena hukuman tersebut, Mohd Alif Arifin mengalami pembengkakan di bibir dan tidak bisa makan selama 5 hari.
Hukuman tersebut diberikan karena sang ibu guru menemukan sebungkus rokok dan pematik api di dalam loker sekolah miliknya. Alif Arifin sempat mengelak kalau rokok dan pematik tersebut bukan miliknya dan tidak tahu mengapa benda tersebut ada di dalam loker. Tapi sang guru tidak ingin mendengarkan alasannya terlebih dahulu dan langsung memberikan hukuman. Hal ini membuat sang orang tua marah dan akan melaporkan ke dinas pendidikan Malaysia. Walaupun pihak sekolah dan guru yang bersangkutan telah meminta maaf, tapi orang tua dari Mohd Alif Arifin ingin mencari keadilan atas tindakan hukuman yang berbahaya bagi kesehatan sang anak.
Sebenarnya Pemerintahan Malaysia melalui Departemen Pendidikan sudah menerapkan sebuah hukuman cambuk dengan rotan kepada pelajar yang tidak mengikuti kebijakan sekolah seperti merokok, tindakan perusakan dan kegiatan berbahaya lainnya. Seharusnya sekolah menerapkan hukuman tersebut bagi siswa yang melanggar ketentuan sekolah.
{ 8 comments... read them below or add one }
Itu namanya pemerintah yang peduli sama kesehatan rakyat. Kalo pemerintah Indonesia kan cuman peduli sama "perbaikan" (baca pemelaratan orang miskin dan pengkayaan orang kaya) ekonomi doank :)
iya, susah menghilangkan kebiasaan rokok pada orang yang udah kecanduan rokok. gimana cara memberhentikannya. kayakanya pendapatan terbesar negara kita juga dari rokok. :(...
bener juga, gurunya sewenang2 sepertinya nih..
aq atang,,,,,membawa ole",,heheh :D :D
wuaaaa mate ane,,gw kecanduang merokok ni sob,,dari SD ampe SMA (sekarang ini) :(
jadi atut :'(
wah edan tenan ,,, untung ane gak ngerokok gan.. heheheh
wah enak dunk dapet rokok geratis....
hahaha :))
Sebenarnya mudah untuk mencegah merokok, tinggal pemerintah melarang adanya pabrik rokok.Itu lebih akurat dari pada meyuruh orang untuk berhenti merokok atau tidak merokok.
Sikap guru yang salah kaprah dalam memberi hukuman, tidak selayaknya seorang guru bersikap seperti itu terhadap muridnya. Walaupun muridnya salah, tapi guru punya etika dalam memberikan hukuman.Tentunya hukuman yang tidak menyakiti. Kapan ya pemerintah Indonesia membuat peraturan seperti itu?.
Post a Comment